Ternyata Bukan Kamu



TERNYATA BUKAN KAMU
Oleh: Eka Wanora Afiza

Waktu dulu anggap saja angin lalu
Berpijak dilenteran hatimu
Ibaratkan saja,
Aku menemukan istana baru

Namun, aku sadar diri
Kau menawan sekali sehingga kuterbuai ekspektasi
Serupa wajahmu dibilik topeng yang indah
Matamu yang teduh melirik ke arahku

Keadaan pernah memaksaku untuk tetap tinggal
Namun hati dan otak tak sejalan
Bagaimana harus mengiringi keduanya?
Salahku memang diawal hari itu

Kotor bibirnya melumat habis rasa kemanusiaan
Memuntahkan segala peluru kesetanan
Senyumnya yang manis nan indah
Namun dibalik itu, tatapanya ibarat api yang menari-nari

Kuterbuai oleh omongan busuk
Ku terima yang tidak menerima dengan relung hati tulus
Jeritanku tak lagi bermakna
Letihku memang harus diobati

Engkau bukanlah yang aku cari
Rayuanmu menyeretku dengan halus
Namun terbungkus buaian kepalsuan
Tak bisa ku berlari begitu saja

Hati sudah lelah dan membeku
Kala itu membuka hati yang lara
Dan akhirnya ku putuskan
Untuk mengunci rapat relung hati ini





Komentar

Postingan populer dari blog ini

O P I N I | Learn, Try & Do

Awas, Indonesia di Bawah Bayang-bayang Resesi Ekonomi