Postingan

Ketua PMII Rayon Budi Utomo Juarai Lomba Essay Tingkat Nasional 

Gambar
Agus Mulia Bakhti | Ketua Rayon PMII Budi Utomo MATARAM  | Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Gelar Lomba Esai tingkat Nasional se-Indonesia dari tanggal 13-14 Maret 2020, dengan mengusung tema "Peran Pemuda dalam Menciptakan Aksi Peduli Lingkungan."  Agus Mulia Bakhti menjadi delegasi Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA), dan Agus yang kini menjabat sebagai Ketua PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Rayon Budi Utomo. Ia berhasil merebut juara I dengan tulisannya yang berjudul "Saburcring. Sedangkan juara dua dan tiga didapat oleh Univeraitas Telkom Bandung dan Universitas Negeri Jember. (Sabtu, 14/3/20)  Lomba Esai tingkat Nasional ini diikuti oleh Mahasiswa-mahasiswa dari beragam Perguruan Tinggi Indonesia, dan dihadiri oleh 5 Besar Finalis yang telah di seleksi ketat sejak awal, dari ratusan peserta dari Perguruan Tinggi se Indonesia.  Lima Besar Finalis ini dari Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember, Un

C A N D R A M A W A    C I N T A 

Gambar
Eka Wanora Afiza | Kader PMII Rayon Al-Farabi Cabang Kota Mataram C A N D R A M A W A    C I N T A  Ku ketuk lentera hatimu Bukan lagi di depan pintu Tergenang rasa tak direstui Namun perlahan kulewati Cintaku kini; tetaplah kau abadi Secercah cahaya gejola; Terlintas dalam jendela syurga Awan melingkari pangkuan indahmu; serta belantara mahakarya menyambut pesonamu  Merah merona bibirmu tersenyum Diriku terarah kagum Hempasan radang hati Hapuskan kelamnya cinta ini Sesayatkan patah-patah Persisnya hakulah Tak menjalar menggaduh-gaduh Sekali genggam runtuh Ku teteskan tinta membuat literasi Hitam pekat sangat Berkalut terbuntut Namun; cinta ini.. Tak tergoyahkan Walaupun dahsyatnya badai menerpa Tanpa kisaran Namun terbungkam Tetaplah ku junjung Tanpa banyak untaian aksara Cubuh itu.. sungguh terasa Sinarnya lembayung menerka Afeksiku tak pantas Bukan sayang lagi; namun apektif Datang renjana senja Bising mengarah gendang telinga; buka

O P I N I | Learn, Try & Do

Gambar
Eka Wanora Afiza | Kader PMII Rayon Al-Farabi Learn, Try & Do O P I N I |What is learn? Belajar adalah suatu proses mencari tahu apa yang belum kita ketahui menjadi nantinya kita akan ketahui. Walaupun nantinya hambatan-hambatan yang menghalangi teruslah untuk selalu berjuang, jangan sampai ketika suatu hambatan itu datang maka kita berfikir bahwa ini bukan jalan terbaik yang harus dilalui. Memang pada dasarnya dan secara realitanya, mencoba sesuatu yang baru adalah pastinya akan menemukan sesuatu kesulitan untuk memulai. Sebab itu ada yang namanya perancangan, planning.  Kalau kita tidak memikirkan bagaimana progresnya untuk bertindak dalam melakukan sesuatu, maka tentunya arahnya aka ngambang sama halnya dengan tidak mempunyai tujuan. Sebaliknya jika perencanaan sudah ada maka hal yag selanjutnya di laukan adalah bagaimana natinya tujuan yang kita inginkan terealisasikan, dapat kita mencapainya. Mencoba adalah sesuatu yang lumrah pernah terjadi pada kehidupan
Sejarah Lesehan Pondok Galih dan Makna Logo Awal mula Pondok Galih ini hanyalah warung biasa/kecil yang semula tempatnya di Udayana (2014). Setelah pemasokannya sudah lumayan besar, owner ini berinisiatif membuat Lesehan di jalan Dakota no. 7 Rembige, Mataram. dan disahkan didirikannya itu pada tahun 2016. Kemudian dari profit yang didapatkan di Lesehan ini juga mulai berkembang hingga pada akhirnya ingin membuka cabang di jalan KH. Ahmad Dahlan no. 1 Jempong, Lingkar Selatan, Mataram pada tahun 2017. Pemiliknya ini bernama Pak Kirno dan ibu Ning yang berasal dari Jawa, kemudian mereka berdomisili di Lombok. Alasan membuka bisnis di Lombok, karna di Lombok memiliki beragam budaya, tradisi dan wisata serta memiliki beraga kuliner yang menarik. Ciri khas dari Pondok Galih ini adalah patung tiga bebek, dan warna dari latar logonya yaitu warna hijau yang merupakan warna favorit dari owner (pemilik) Pondok Galih. Terkait pemberian nama dari nama Lesehan ini, sang owner (pemilik) mengambil n

Awas, Indonesia di Bawah Bayang-bayang Resesi Ekonomi

Gambar
Senimilenial -  Laporan Prospek Ekonomi Dunia milik Dana Moneter Internasional (World Economic Outlook International Mon8etary Fund/IMF) menyebutkan perekonomian global tumbuh pada laju paling lambat atau resesi ekonomi sejak krisis keuangan 2009. Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, memandang resesi ekonomi akan menyebar sehingga menyebabkan risiko yang sangat serius. Sebab, proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global sepanjang tahun ini hanya 3 persen, atau turun dari perkiraan Juli 2019 yang sebesar 3,2 persen. "Kami masih memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia masih bisa tumbuh di kisaran 3,9 persen pada awal tahun ini. Tapi, kemudian direvisi menjadi 3,7 persen, 3,5 persen serta 3,2 persen. Terakhir, kami merevisi kembali menjadi 3 persen pada bulan Oktober lalu," kata Georgieva. Ia pun menyebut biang keladi atas resesi ekonomi yang terjadi adalah perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, kisruh Uni Eropa dan Inggris terk

Taklukku Tidak Lagi Manja

Gambar
Taklukku Tidak Lagi Manja Eka Wanora Afiza Detik ini adalah tanda; jiwa serentak bergelora Tatapan jauh memberontak; pada penglihatan yang terletak Di pelubuk hati menjelma Terseret pada masa depan yang sudah tersedia Pada diri; Menulusuri jati diri-Yang sebenarnya akan tetap ada Kebencian, kegelapan bathin menerka; Menghambat diri mengkerahkan segala isi pikiran Dengan tentunya menjunjung martabat semangat Tindasan  semakin melemah; Tak mampu mengikat rasa kemalasan; Namun ketika perjuangan sudah mulai berkobar; maka jalanlah! Jangan pernah berhenti; Tetap pada satu tekad, rasa dan keinginan membara diri Detik ini adalah tanda; Kobarnya terus membentang usaha Terpeleset jauh dari zona nyaman yang pernah mengikat; pada jiwa Rongga dada mendebar Menusuk pikiran kemudian terpancar Ketitik wadah yang dimana-bernamakan masa; Bukan kekelaman namun masa depan Meninggalkan  tirah itu; tak lagi rasa malas mencekam-terbang terbawa debu Tak lagi berkelabu Dan b

Usang Menggebu Rindu

Gambar
Usang Menggebu Rindu Oleh: Eka Wanora Afiza Namanya gengsi; lidah meramu teramat semu Gelak tawa menyentuh putri malu; Ranahnya bukan disana Bukan lagi sesak; rona wajahnya memancarkan senyum Dari sudut lorong; tepat arahnya dibawah pohon rindang Gugur daun berserakan menari indah; tepat melumat lototan bola mata Di wajah secarik puisi merambat lahirkan rindu Getar getir dada menggelegar; obrak abrik menggepar Pada kedipannya yang manja; membuat ranah semakin terbawa suasana Di penghujung malam; Masih saja rasanya terhujam Rasa sesak dada; tak sampai katanya pada kata Kata itu adalah rindu--rinduku padamu Bukan lagi hal yang semu; akankah rasanya mau kepastian? Lihat saja akan kubuktikan! Rasanya batu tetaplah batu Air tetaplah air, jika keruh? Sesak menyimpan; asap biadap menerka rongga hati Basah pipi mengalir; karna rindu Betapa menghayat pedih Sudahlah; hentikan segala rintih Meski hawa malam gepar menari-nari Malam; meja mendekap dengan secangkir