Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Cerpen, Terlahir dalam Dekapan Jin

Gambar
Terlahir dalam Dekapan Jin Penulis: Eka Wanora Afiza Di dalam keluarga tentunya tidak lengkap apabila tidak ada anak-anak ditengahmya, apalagi keinginan orangtua. Selain tujuannya ingin beribadah kepada Allah SWT, tentunya juga ingin mempunyai keturunan. Dari itu pasangan suami istri, sang suami bernama pak Anan dan istrinya bernama Bu Rita ini berusaha untuk memilikinya, dan Alhamdulillah istrinya mulai merasakan mual-mual, dan itu tandanya ia hamil. Namun siapa sangka amanah yang dititipkan dikeluarga tersebut malah justru hilang tak terduga. Ironisnya malah anaknya selalu diambil oleh sosok jin. “Pak, aku kemarin mencoba memakai tespek dan hasilnya positif”, ujar istrinya dengan senyumnya. “Yang bener mah? Alhamdulillah, akhirnya kita akan segera dikarunia seorang anak mah”, terimakasih ya Allah.. Mulai sekarang mama gaboleh terlalu capek ya, apa-apa yang mama butuhkan minta tolong saja sama bapak, ini demi sang buah hati hehe”, ucap sang suami. “Iya pah, mama akan

Aroma Amalam

Gambar
Aroma Malam Penulis: Eka wanora Afiza Keheningan malam, Bulan sabit menggantung di kelilingi bintang-bintang Hati tersontak, memicingkan pandangan Aroma-aroma dingin menyelimuti Terkekang waktu tidak berputar lagi Detik demi detik Hentakkan kaki mulai menggapai cekik Namun untung rasanya tak dapat terpetik Ucapan terungkap dengan lirih Ku duduk merasakan, Sejuk demi sejuk berdatangan Angin lalu-lalang Dibawah pohon kering Ku mulai membayangkan Rasanya terus saja menghantui zona malamku Dengan bising-bising sendu Tak mampu lagi terarah Hingga terlihat sekelopak mata berlumuran darah Di hadapanku, Ia menatap tajam menakutiku Ku mencoba memalingkan pandanganku Dengan menelan seteguk air liurku, Tanda rasa mencekam mengikat badanku Keheningan malam, Berhabur kisahku terkejut melihat bayangan hitam Suara rona kegembiraan dirampasnya seketika Tak bisa kumenahan, Ia tetap merasuk tanpa bantuan Kamarku, 24 Juli 2019

Cerpen, Berlian Keluarga Tertikam Tusukan Ikan

Gambar
Berlian Keluarga Tertikam Tusukan Ikan Penulis: Eka Wanora Afiza Seorang anak hidup ditengah keluarganya, yang selalu merintih akan kebencian dari ibunya sendiri. Heran sekali, padahal anak ini adalah anak terakhir dari tiga bersaudra, dua perempuan dan satu laki-laki, dan laki-laki inilah anak terkahirnya. Namun ia mendapat perlakuan yang tidak senonoh dari ibunya sendiri, entah kenapa ia dikatakan ibunya selalu membawa masalah didalam keluarganya, padahal ia masih umur 6 tahun. Seharusnya anak yang masih dini akan dilumpuri selalu dengan rangkulan kasih sayang keluarga, terutama sang ibu karna ialah yang melahirkannya. Tentunya seorang ibu tidak pernah mempermasalahkan setiap kebiasaan dan sikap baik maupun buruk anaknya, pastinya seroang ibu hanya tahu bahwa anak adalah segalanya dan segalanya. Namun berbeda dengan keluarga ini, apapun yang dikerjakan anaknya selalu dipandang salah oleh ibunya, padahal anak seusia dia seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari orangt

Sajak Diri

Gambar
Sajak Diri 2 Oleh :Eka Wanora Afiza~ Binar matanya membuatku tertunduk Jamuannya tak bisa kuteguk Memalingkan pandangan Dengan menatap raut wajah dari sang bayangan Desaknya menghilangkan kesegaran Yang telah lama kupersiapkan Begitu saja tak bisa diakhiri Iapun memarahi diri ini Dari penghujung laut memberi pesan Hingga sampai terbaca kepada sang tuan Tak cukup perahu membawa waktu Tidak bisa juga sebagai pemicu Terkadang itu yang membuatnya bisu Dan pemberiannya membuat gugup terbelenggu Tak lekang waktu memberi jarak Debur ombak karangpun meretak Ketika dekat Tak bisa membuatku terlalu lekat Karna niatnya hanya ingin menghujat Tertiup angin daunpun melayang Kencangnya membuatku terbayang Sosok ia yang lama kusimpan Meluluhkan dengan kata 'sayang'; Ohh jadi itu baperan Bukan diberi peran Di laranya yang memang kuinginkan Lepak Timur, 16 Juli 2019

Leader Camp Ikatan Keluarga Pemuda (IKP) Sakti dengan tema "Merajut Rasa dan Integritas Terhadap Organisasi"

Gambar
Dermaga Labuan Haji-Sekumpulan pemuda/i organisasi yang bernama Ikatan Keluarga Pemuda (IKP) Sakti mengadakan acara Leader Camp SAKTI dengan tema "Merajut Rasa dan Integritas Terhadap Organisasi". (13-14 Juli 2019) Dalam acara tersebut, adapun kegiatan ini perkiraan diikuti oleh 40 peserta  dari berbagai perwakilan Desa masing-masing dan tidak lain juga pengurus yang mengadakan acara ini. Dengan tujuan yang paling khususnya yaitu mempererat tali silaturrahmi Ikatan Keluarga Pemuda (IKP) Sakti. Agenda malam adapaun asupan-asupan materi terkait tema yang diambil dalam acara ìini yang diberikan oleh para pemateri. Pemateri Pertama dari Abdul Qadir Jaelani dengan tema "Leadership", yang dimana seperti yang kita ketahui artinya adalah kepemimpinan. Tidak hanya laki-laki yang bisa menjadi pemimpin, terkait perkembangan zaman selain laki-laki perempuanpun bisa jadi pemimpin. Walaupun sudah ada penjelasannya di dalam Al-Qur'an dimana yang artinya "Sebaik-

Riuh Kota, Hingga Menulis Tentangnya Juga

Gambar
Riuh Kota, Hingga Menulis Tentangnya Juga Eka Wanora Afiza Di tanah kota yang bising Nampaknya aku terlihat seperti orang asing Wajah-wajah orang yang tatapan sinis Dan ada juga bertopeng manis Dari arah timur kuberlaju, diarah barat ketemukan titik dimana Aku harus mewujudkan semua Mimpi yang sempat terbaca Merangakul suasana-suasana yang tercekam akan riuhnya kehidupan kota Lalu lalang kendaraan yang berselewanan Ku telusuri arah dari pojokan samping gerbang kampus Dengan rasa tiada pupus Ku menatap dari arah barat, dan menemukan segerombolan orang Membakar sampah, dengan melumatkan kata-kata pedas Ternyata mereka sedang menegakkan keadilan, Di lain tempat, Adapula segerombolan orang yang sedang asik menari-narikan tangannya Melontarkan beberapa pendapat Dan ada juga mendengarkan dengan seksama Ku berpikir, ke dasar diam ku mencoba Layaknya ini adalah tempat yang strategis, menjunjung harap,Dengan sejuta senyum, mendambakan mimpi yang masih bergantungan R

Koar Generasi

Gambar
Koar Generasi Oleh: Eka Wanora Afiza Wahai para penikmat barak api Jangan ulurkan lidahmu dengan banyak janji Lihatlah kami disini, Mengobarkan jiwa generasi agar dihampiri Lihatlah rakyat yang hanya sebagai rakyat, yang tak mampu memekik dengan lantangnya Segala perintah dipatutkan seperti boneka Mereka yang kaya semakin kaya Yang tak mampu semakin tak punya apa-apa Dasar pemberi luka! Yang tak sepantasnya dijunjung, pada masyarakat jelata Tanpa arti tanpa makna, Sebagai generasi tak ingin selalu terlena A0tas dasar mereka selalu berpunya Yant melumatkan habis rasa-rasa kepedulian yang ada Wahai para penikmat santai Cobalah berandai Jikala tahta yang dimiliki hanya sementara Itu akan membuatmu berpikir seperti apa? Ahh udahlah! Koar kami tidak akan sampai, Walaupun sampai tak akan terealisasikan dengan keinginan yang terurai Mereka ya tetap mereka, Dengan sepanjang lidah ia berkata Namun kuyakin, dari bibirnya itulah lumatan ular berbisa Wahai sang pe