Aroma Amalam





Aroma Malam
Penulis: Eka wanora Afiza


Keheningan malam,
Bulan sabit menggantung di kelilingi bintang-bintang

Hati tersontak,
memicingkan pandangan
Aroma-aroma dingin menyelimuti
Terkekang waktu tidak berputar lagi

Detik demi detik
Hentakkan kaki mulai menggapai cekik
Namun untung rasanya tak dapat terpetik
Ucapan terungkap dengan lirih
Ku duduk merasakan,
Sejuk demi sejuk berdatangan
Angin lalu-lalang
Dibawah pohon kering
Ku mulai membayangkan
Rasanya terus saja menghantui zona malamku
Dengan bising-bising sendu
Tak mampu lagi terarah
Hingga terlihat sekelopak mata berlumuran darah

Di hadapanku,
Ia menatap tajam menakutiku
Ku mencoba memalingkan pandanganku
Dengan menelan seteguk air liurku,

Tanda rasa mencekam mengikat badanku
Keheningan malam,
Berhabur kisahku terkejut melihat bayangan hitam
Suara rona kegembiraan dirampasnya seketika
Tak bisa kumenahan,
Ia tetap merasuk tanpa bantuan


Kamarku, 24 Juli 2019



Komentar

Postingan populer dari blog ini

O P I N I | Learn, Try & Do

Awas, Indonesia di Bawah Bayang-bayang Resesi Ekonomi