GORESAN YANG TAK INGIN PERGI




GORESAN YANG TAK INGIN PERGI
Oleh: Eka Wanora Afiza


Kala itu...
Suara gemuruh yang menakutkan jiwa
Betapa berisiknya terdengar
Merasuki raga dari rasa yang tertimbun keusangan

Terik matahari memancarkan cahayanya
Ku tertunduk mengalihkan pandangan
Dan  seakan menyeretku untuk melihat
Seakan merusak beningnya mata ini

Air mata berlinang membasahi pipi
Bathin terjerit meminta rangkulan
Ketika sudah tiada ujung untuk menahan lemahnya raga ini
Nafas berhembus seakan sesak dirasa

Tentang cinta atau luka
Terlukis pada goresan yang tak bermakna
Terjerat dalam kebingunan bahkan sayatan menerpa
Namun apa yang akan ku perbuat?

Ku mencoba berteriak atas sakitnya goresan
Yang bersarang seakan mematikan jiwa
Dan ku menangis
Agar lega dirasa

Apakah akan selalu ku kejar?
Bayangan-bayangan yang seakan semu dihadapanku
Namun tiada arti untuk kedepannya
Karna goresan selalu ingin tinggal tanpa seizinnya

Bahkan aku ingin lepas!
Lepas dari kesunyian dan penderitaan ini
Yang selalu menampakkan diri untuk merasuki
Dan mengobrak-abrik bahkan melukai hati

Kala itu, aku tak sengaja
Memecahkan gelas hingga melukaiku
Rasanya goresan itu selalu menghantui
Hingga membunuhku selayak kayu terbakar menjadi abu

Ingin sekali ku temukan sebuah ketenangan
Seperti melihat keindahan hutan belantara latar hijau
Sejenak terdiam mengosongkan pikiran
Hingga goresan mulai memudar

Penjara kehidupan ini
Betah sekali mengusik kebahagiaanku
Tidak bisa ku berkata
Baitku sudah patah, maknanya pun menghilang

Jatuhku seakan goresan itu ingin membawaku
Terkubur dibawah tanah
Seakan ia tak ingin melihatku terus berdiri
Dan bahkan selalu memberiku luka

Tidak hanya itu!
Berulang kali ku ingin bangkit
Namun kenapa?
Rasa sakit begitu ingin tumbuh tanpa permisi

Hadirku menjadi tabu
Tiada yang mampu memberiku penawar
Dan bahkan ku memilih diam
Bersama goresan yang tiada ujungnya

Padahal aku tak pernah mengundang
Seakan ragaku terseret ke lautan lepas
Tenggelam meninggalkan kehidupan
Menjadi mayat tanpa kain kafan

Dusunku, 28 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

O P I N I | Learn, Try & Do

Awas, Indonesia di Bawah Bayang-bayang Resesi Ekonomi