Cerbung, Atas Nama Gengsi Part 1




ATAS NAMA GENGSI
Eka Wanora Afiza




DUAAAARRR..

***

~
Hari ini adalah hari sekiranya membuat gundah hati. Woooww :"

"Ssssttt.. sini sini", ucap Mei pada Rea. Dengan tingkah badan yang mengendap-endap di belakang pintu dapur.

"Ada apa si Mei?", tanya Rea dengan rasa penasaran dari matanya.

"Ngga ko. Hmm.. btw kamu haus yaa? Nih gue kasih minum!" Jawab Mei dengan terbata-bata sembari mengalihkan pandangan si Rea di dari pandang meja di sudut ruangan itu.

"NGGA usah!! gue kesini lapar. Makanya kesini, eh lo malah ngagetin aja. Ada apasih btw?" Tanya Rea lagi.

"Gaada apa-apa Rea, really", jawab Mei sambil meyakinkan Rea dan mencoba menyembunyikan apa yang ia rasakan sebelumnya.

"Udah ahh. Males gue lama-lama. Beneran!!"

***
"Gue heran deh sama tuh anak. Lama kelamaan kelakuannya semakin aneh", ucap Rea dalam hati sambil berjalan ke kamarnya dilantai 2.

____________________________________________

Waktu subuh pun sudah mulai bergumam. Mei yang sudah terbiasa bangun pagi ia pun menghampiri kamar Rea. Ketika itu Mei berjalan ke arah kamar tersebut, berasa ada yang aneh yang ia rasakan. Artinya Mei merasakan di pojok sebelah kamarnya Rea, ia melihat sosok aneh dari belakang jedela tersebut. Katanyaa sih. Eh tapi btw itu sebenarnya bapak Rahman art tumah tangganya, yang mau ambil sapu di belakang rumah.
Emang gitu perempuan paras cantik namun tomboy ini agak sedikit parno dengan hal seperti itu.

'DAR DAR DAAAARRR' (suara ketukan pintu yang Mei ketuk dengan sedikit gugup)

"Reaaaa.. buka pintunya!! Bangunn!! Udah mau subuh nih. Bangun woyy!!", teriak Mei.

"Hmmm.. paansih?!" Gumaman Rea dengan nada kesel.

"Bangun woyy! Buka pintu cepetannn!! Kalo ngga gue dobrak nih!!", ucap Mei. 'Daaaarrr...' "Nahkaan.. malah kedobrak duluan, hahaa sialan. Ucap Mei, dan rasa takutnya pun sekejab hilang. "WOY bangun..!! Udah mau pagi nih. Molor terus, dasar cowo kecewean!!", ucapnya lagi dengan kata candaannya.

"Lo paansih?! Masuk kamar orang tanpa permisi. Gue gasuka tau ga?!!" Ungkap Rea dengan keselnya.

"Hahaa kesel yah beb? U knowlah ini udah pagi sayang. Bangunnn!!", ucapnya dengan manja.

"Heh paansih. Sok romantic lo. Dasar cewe aneh!!", ucapnya rasa sedikit gengsi.

"Yeeee, apaan cobak. Masih untung dibangunin. Dari pada ntar ngomel-ngomel ga dibangunin!! Dasar cowo aneh", kata Mei sedikit kesel.

~
Mei pun berjanjak pergi meninggalkan kamar lelaki yang menjadi suaminya itu dengan tingkah yang kekesalannya.

"Masih mending dibangunin. Ehh salah mulu salah mulu. Gue kapan sih beneranya. Giliran mau berubah juga cowo mah gini. Paandah sialan", kata Mei dalam hati sambil berjalan ke kamarnya.

"Coba dulu gue ga di jodohin sama bokap nyokap. Gue ga bakalan kek gini nih. Masih bisa bebas bergaul sama temen-temen di luar. Dengan gaya gue yang masih kanak-kanak dan tentunya syle gue yang tomboy", ucapnya lagi ngomong sendiri.

***

Tak lama kemudian.. Mei pun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk suami sekaligus musuhnya bebuyutannya itu.

"Reaaa. Woy!! Turun ngga. Sarapannya udah siap nih!", kata Mei dengan teriakannya lagi.

____

Rea pun turun dari kamarnya dengan sedikit buru-buru, keliatan sedikit terlambat untuk pergi ke kantornya.

"Heh dasar cewe tomboy!! Lo bisa ga sih ngomong sopan sama suami sendiri?! Bisanya cuman treak-treak doang", ucap Rea dengan tatapan sinis.

"YAH lo sih. Turunnya lama bener. Dandan kek cewe ehh.."

***

Rea pun langsung minum kopi yang di siapkan oleh istrinya itu.

"Pehhhh.. ini apa-apaan sih?! Bisa buat kopi ga sih lo? Pait gini sialan!", tanya Rea dengan nada kekesalan.

"Gaada syukur-syukurnya ya lo. Kopi udah di gulain gitu dibilangin pahit. Kalo mau cari sensasi bilang-bilang dong. Ngga kek gini juga kali. Gue ga sukaa!!", ucap Mei dan langsung pergi meninggalkan meja makan.

"Yahh syukur sih ya syukur, yah kok gue merasa bersalah gini yahh?!" tanya Rea dalam hati.

"Bodoamatlah, keknya makanannya gaenak. Gue makan di kantin kantor aja deh. Males disini ngajak ribut aja tuh cewe". Ucapnya lagi.


_______________________


Rea pun bergegas ke kantornya dengan terburu-buru. Cewe tomboy bilang aja istrinya itu, ia mengintipnya dari jendela.

"Dasar cowo. Di siepin makanan malah ga di makan. Doyannya cuman beli doang, masakan gue kan juga ga kalah enak sama yang di resturant". Ucap Mei sambil mencicip masakannya sendiri.

"Cuehhh.. ini paansih?! Kok asin gini. Sialan.. untung Rea belun cicipin. Kalo iya semakin membara dah nih perang ke 10 pasturi", ucapnya lagi.

***

Sesampainya di kantor. Rea duduk di kursi, ia pun mengingat kejadian tadi pagi di rumahnya dengan istrinya.

"Ehh gua apa-apaan sih ingat kejadian yang tadi. Orang dia yang salah juga!". Kata Rea.
"Tapi kalo di pikir-pikir kasihan juga tuh cewe.. udah cape-cape siepin makanan buat gue malah gue abaikan. Ahh tapi bodoamatlah". Ucapnya lagi.

**
Jam kerja sudah mulai berlalu, jam istirahat Rea pun menghampiri.

"Gue laper banget busetdah. Nyesel dah gue ga sarapan di rumah tadi", kata Rea sambil bergegas ke kantin dengan buru-buru.
"Bik, pesen ice coffe & lalapan dong. Segera yaa!!"

"Ohh iya siap den". Kata bibik itu.

***
Few minutes latter

"Nih den, pesenannya udah jadi. Selamat menikamti". Ucap bibik tersebut sambil senyum.

"Iya makasih bik", ucap Rea.

~
Rea pun menikmati makanan yang sudah dihidangkan oleh bibik tersebut. Dan kemudian, Rea mencari dompetnya. Dan al hasil........

"Busetdah. Dompet gue dimana yah?! Sialan, pasti ketinggalan di rumah karna buru-buru". "Ehmmm.. bik, saya ga bawa dompet beneran. Gapapa kan kali ini ngutang?". Ujarnya dengan malu-malu.

"Duhh si aden gimana sih. Udah penampilannya seperpect gini malah tau-taunya gapunya duit". Kata bibik itu dengan sedikit mempermalukan Rea.

"Bukan begitu bik. Believe me.. this time, indeed i am forgot bring a money. Trust me", ucap Rea dengan sok inggris dihadapan bibik tersebut agar dikira sedikit cool dalam menghadapi kejadian ini.

"Ohh nantang speaking english toh? Okee bibik tunggu aden disini besok. Jangan lupa bayar utang. OK?!", Kata bibik tersebut.

'Haaaaah legaaaa'. Ucapnya dalam hati. "Oke bik siaaap. Please trust me OK!

"OK. Once again.. Don't pay ur debt see what happens!", bales bibik itu.

Next Part 2..
So please wait for the thread :")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

O P I N I | Learn, Try & Do

Awas, Indonesia di Bawah Bayang-bayang Resesi Ekonomi